Kegiatan Eazy Passport Imigrasi Kupang di Pulau Sumba, Disambut Antusias Warga

Tambolaka – Imigrasi Kupang kembali melaksanakan kegiatan Eazy Passport yang kali ini mendatangi Pulau Sumba. Berlokasi di dua tempat sekaligus yakni di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya dan Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat pada Kamis hingga Sabtu (4/7 – 6/7), kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari pemohon yang ingin memanfaatkan layanan jemput bola dari Imigrasi Kupang.

Kegiatan Eazy Passport ini adalah bagian dari inovasi pelayanan yang diberikan oleh Ditjen Imigrasi untuk memudahkan masyarakat dalam pengurusan Paspor. Melalui layanan ini, petugas Imigrasi mendatangi langsung lokasi pemohon, sehingga proses pengurusan paspor menjadi lebih mudah dan efisien.

Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Mereka menyatakan bahwa layanan Eazy Passport sangat membantu masyarakat setempat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu dan akses untuk mengurus paspor dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkala agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya.

“Kami mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Sumba Barat Daya atas atensi yang kuat dari Imigrasi Kupang yang melakukan langkah-langkah jemput bola dalam pemenuhan kebutuhan Paspor. Hal ini sangat positif bagi setiap masyarakat yang membutuhkan dan memudahkan baik itu dari segi biaya maupun waktu.” Ucap Christofel Horo, Asisten I Setda Kabupaten Sumba Barat Daya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian, Yehezkiel Djami, menyatakan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah. “Kami mendapat permohonan dari Pemda Kabupaten Sumba Barat Daya dan kelompok masyarakat di Kabupaten Sumba Barat dan pada prinsipnya kami siap melayani dimana masyarakat membutuhkan layanan Paspor.” ujarnya.

“Kami sangat menghargai dukungan dan apresiasi yang diberikan oleh masyarakat serta pejabat di lingkungan Pemda Sumba Barat Daya. Hal ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan layanan kepada masyarakat,” tambahnya.

Layanan Eazy Passport yang diselenggarakan di dua kabupaten ini melayani kurang lebih 140 pemohon baik permohonan Paspor Biasa maupun Paspor Elektronik. Pelayanan yang meliputi pendaftaran, pemeriksaan berkas, pengambilan foto dan sidik jari dilaksanakan secara terpadu dan efisiensi menggunakan mobile unit.

Dengan adanya layanan Eazy Passport ini, diharapkan proses pengurusan paspor menjadi lebih mudah, cepat, dan nyaman bagi masyarakat, serta dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Imigrasi Kupang. (YP)

Perkuat Pengawasan, Imigrasi Kupang Laksanakan Rapat Timpora dan Implementasi Desa Binaan Imigrasi di Sumba Barat Daya

Tambolaka – Kantor Imigrasi Kupang melaksanakan rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang berlangsung dengan sukses di Kabuapten Sumba Barat Daya, pada Selasa (25/06). Rapat yang bertempat di Hotel Sinar Tambolaka tersebut juga sekaligus mengimplementasikan Desa Binaan Imigrasi di Kabupaten Sumba Barat Daya, yang merupakan salah satu inisiatif strategis untuk memperkuat pengawasan dan pelayanan imigrasi di daerah tersebut.

Rapat Timpora dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Kantor Imigrasi Kupang dan Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham NTT, perwakilan dari instansi pemerintah daerah, TNI, POLRI serta anggota Timpora lainnya. Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai isu terkait pengawasan orang asing dan program Desa Binaan Imigrasi, termasuk tantangan yang dihadapi serta strategi pengawasan yang lebih efektif.

Mewakili Kepala Imigrasi Kupang, Kasi Intaltuskim Kanim Kupang, Markus Lenggo Rindingpadang, menyatakan bahwa pengawasan orang asing merupakan salah satu tugas penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. “Melalui Timpora, kami berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi antar instansi guna memastikan bahwa semua kegiatan orang asing di wilayah kami sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Selain itu, penyuluhan terkait Desa Binaan Imigrasi di Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan langkah proaktif untuk mendekatkan Keimigrasian kepada masyarakat dalam rangka mengatasi permasalahan seperti pencegahan PMI nonprosedural melalui pemberian informasi yang berkelanjutan kepada masyarakat.

Desa binaan ini akan menjadi model dalam penerapan pengawasan dan pelayanan keimigrasian yang baik, serta sebagai pusat informasi dan edukasi bagi warga setempat terkait aturan dan prosedur imigrasi.

Kabid Intelijen dan Penindakan, Divisi Imigrasi, Kanwil Kemenkumham NTT, I Gusti Agung Komang Artawan, yang didaulat menjadi narasumber mengatakan bahwa kedua Program ini yaitu Timpora dan Desa Binaan Imigrasi diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi wilayah ini, terutama dalam hal kemudahan akses layanan dan informasi imigrasi serta peningkatan kesadaran hukum baik terkait keberadaan orang asing maupun pengetahuan bahaya TPPO dan PMI Non Prosedural di wilayah mereka.

“Dengan kegiatan ini, kami berharap instansi terkait dibantu masyarakat dapat lebih memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam pengawasan orang asing, serta aktif berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka,” tambahnya.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat dari Kantor Imigrasi Kupang untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan keimigrasian di wilayahnya, serta mendorong kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. (YP)

Kantor Imigrasi Kupang Terima Kunjungan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumba Barat Daya

Kupang – Kantor Imigrasi Kupang menerima kunjungan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas, Hermanus Rangga Horo beserta rombongan. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Imigrasi Kupang, Christian Penna, pada Jumat (21/06).

Kunjungan ini bertujuan untuk silahturahmi dan koordinasi terkait layanan paspor di Kabupaten Sumba Barat Daya. “Kami sebagai Pemerintah Daerah ingin meneruskan aspirasi masyarakat terkait layanan Paspor di Kabupaten SBD dikarenakan tingginya permintaan layanan didaerah kami,” ujar Hermanus.

“Selain itu, kondisi geografis yang berbeda pulau dengan Kantor Imigrasi di Kota Kupang mengakibatkan kendala tersendiri dalam memperoleh layanan. Untuk itu, Kepala Daerah kami meminta jika memungkinkan untuk dilakukan pelayanan Paspor yang berkala di Kabupaten Sumba Barat Daya,” tambahnya.

Kepala Imigrasi Kupang, Christian Penna mengatakan, pada prinsipnya Imigrasi Kupang siap melayani dimana saja masyarakat yang membutuhkan layanan paspor karena kami mempunyai inovasi Eazy Passport yaitu layanan Paspor kolektif dimana petugas memberikan layanan langsung ke lokasi pemohon berada.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya kepada kami dan kami siap berkolaborasi untuk memastikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Apapun permohonan masyarakat, kami selalu jemput bola. Karena layanan Imigrasi dapat dilaksanakan secara mobile,” tutur Christian.

Christian menambahkan bahwa Imigrasi Kupang memiliki aset yaitu Pos Imigrasi di Kabupaten Sumba Tengah yang sedang revitalisasi yang jika nantinya telah aktif, dapat melayani masyarakat di pulau Sumba.

PLT Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumba Barat Daya menyambut baik program tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung segala upaya yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kupang. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara Kantor Imigrasi Kupang dengan pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan paspor bagi masyarakat di daerah tersebut. (YP)

Hanyut ke Perairan Indonesia akibat Cuaca Buruk, Imigrasi Kupang Fasilitasi Kepulangan Nelayan Timor Leste Kembali ke Negaranya

Atambua – Kantor Imigrasi Kupang memulangkan seorang Warga Negara Timor Leste berinisial JMDC (25) ke negaranya melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain. Pemulangan tersebut dilakukan pada Senin (17/06/2024) setelah dilakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi Atambua dan pihak berwenang Timor Leste.

JMDC sebelumnya ditemukan dalam kondisi hanyut di sekitar perairan Selat Ombai, Alor Selatan, Kabupaten Alor. Kejadian bermula ketika JMDC sedang melakukan aktivitas mencari ikan di perairan Timor Leste (07/06). Cuaca buruk yang tiba-tiba melanda membuat kapalnya terbalik, sehingga ia hanyut terbawa arus hingga ke perairan Kabupaten Alor, Indonesia. Beruntung, JMDC ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan lokal yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian (09/06).

Setelah penyelamatan, JMDC segera dibawa ke daratan untuk menerima perawatan medis dan bantuan awal. Nelayan yang menemukan JMDC kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang setempat dan diteruskan ke Imigrasi Kupang. Selanjutnya, JMDC dibawa ke Kupang oleh Tim dari Imigrasi Kupang setelah serah terima dengan Polsek Alor Selatan untuk proses lebih lanjut.

Imigrasi Kupang, setelah menerima laporan dan melakukan verifikasi identitas, langsung berkoordinasi dengan Konsulat Timor Leste untuk mengatur pemulangan JMDC ke Timor Leste. Melalui koordinasi yang baik antara semua pihak, proses pemulangan dapat dilakukan dengan lancar dan cepat.

Dalam pernyataannya, Kepala Subseksi Intelijen Keimigrasian, Donly Siahaan, yang memimpin langsung pemulangan, menyampaikan apresiasi kepada para nelayan dan instansi terkait yang telah menunjukkan kepedulian dan respons cepat dalam menyelamatkan korban. “Kerja sama antara masyarakat dan pihak berwenang sangat penting dalam situasi darurat seperti ini. Kami juga berterima kasih kepada Kepolisian, Konsulat Timor Leste, Imigrasi Atambua serta pihak terkait yang telah membantu kelancaran proses pemulangan dan yang bersangkutan tidak dikenakan denda atau biaya apapun karena masuk ke wilayah Indonesia akibat “Force Majeure” atau keadaan kahar/darurat,” ujarnya.

Proses pemulangan JMDC ini menjadi contoh nyata dari sinergi yang baik antara instansi pemerintah dan masyarakat dalam menangani permasalahan lintas batas dan kemanusiaan. JMDC kini telah kembali ke Timor Leste, diharapkan dapat segera berkumpul kembali dengan keluarganya setelah mengalami insiden yang tak terduga tersebut. (YP)